Perjalanan Menuju Negri Kangguru
Setelah ku berlatih selama 3 bulan.Dari
setu babakan, Sanggar Betawi di condet,Dan juga gedung kesenian jakarta. kini
dari latihan ku mulai menuai hasil sebuah kabar gembira yang membuat seaakan
tidak percaya.
di tengah latihan kami sang
maestro Frangki Raden berkata berhenti
ada pengumumuan buat kita satu kabar baik dan satu kabar buruk.
Kabar baiknya itu kita akan tour acara musik kebudayaan di Australia, Jadi
kalian harap fokus di latihan ini
dan berita buruk nya kita kesana
tanpa mengunakan biaya Pemerintah kita akan mencoba dengan dana kita sendiri
setngah tak percaya bahwa sang
maestro berkata "kita akan ke australia membawa nama negara"
tapi aku kembali berfikir ke
australia tanpa sponsor tanpa dana pemerintah dan juga dana orang kaya mungkin itu merupakan
tantangan disisi lain kawan-kawan yang mengikuti latihan malam itu pun mulai melontarkan
tanggapan nya karena tanpa biaya di negri orang ada pro dan kontra termasuk aku pun melontarkan tanggapan ku
untuk membuka sebuah gembok maka kita
memerlukan sebuah kunci namun kunci itu terjatuh dan berada di dasar lautan dan
hanya ada satu jalan untuk menggambil ya ya itu menyelam agak membuat binggung
peryataan ku tadi sehingga membuat ruangan latihan terdiam dan berfikir sehinga
sang maestro franki raden angkat bicara kita bisa kesana dan kita akan
mengadakan pergelaran musik terbuka dengan ke untungan dari ticket lalu kami
semua setuju
di keesokan pagi nya ku sampaikan
berita ini kepada ibu dan bapak ku
aku : bu pak aku akan pergi ke
australia
ibu dan bapak: mereka hanya
tersenyum (raut wajah ya yang tua kini telah berubah menjadi senyuman yang
tulus membuat hati ku menjadi tenang dan modal untuk menghadapi ujian nanti
untuk pergi ke negri orang)
hari demi hari kulewati dengan
acara pergelaran musik terbuka sampai pada waktu nya aku akan berangkat saat malam keberangkatan tibaa ku persiapkan
semua pakaian yang cukup
barang-barang yang biasa menempel
di kehidupan ku (hp,laptop,modem,motor) akan
ku tinggalkan di rumah lebih dari 2 minggu namun lebih berat saat harus
meninggalkan ayah ibu kakak adik dan teman-teman yang akan ku kenal rasa itu
yang mungkin tak kurasakan nanti
berangkat dari rumah jam 2 siang dengan taxi bersama ibu menuju
dan ayah menuju mess biasa kami latihan raut muka ibu yg sedih namun bangga
akan apa yang aku perbuat sesampai nya di bandara sokarno jam 5 sore gugup dan
juga panik karna baru pertama kali naek pesawat terbang sambil menunggu aku pun
bercanda mengobrol teringat aku kangen akan keluarga ku lalu aku bilang ke pada
maestro ku mas bawa hp saya mau pinjam ingin menelefon keluarga di rumah
ini pake saja lalu aku menelefon
orang di rumah kemudian adik ku bowo
berkata
"hallo,ini sapa"
"hallo dek lagi apa ini mas
bakti?"
"owh mas udah di autralia
ya"
"belom dek masih di bandara
indonesia,mamah ama bapak mana??"
"ada di bawah tapi lagi
banyak orang di sini"
"loh kok bisa emang ada
apa"
"temen-temen mas pada dateng
mau ngasih salam perpisahan ke mas tapi
ternyata mas y udah jalan"
"owh y udah bilang sama mama sama
bapak mas mau jalan"
"iya mas"
itulah suara tekahir yang ku
dengar dari telpon menunggu dan menunggu akhir nya ke keberangkatan pun tiba di
perjlanan ku isi dengan mendengar kan musik dan menikmati fasilitas yang ada di
pesawat garuda pramugari memberikan pelayanan yang ramah memberi aku bantal dan
selimut juga segelas coklat panas sampai aku tertidur lelap dan saat ku buka
mata dan ku baca tulisan Bandar Udara Internasional Melbourne teryata aku sudah
sampai di negara bagian australia tepat nya di Melbourne ku persiapankan semua
barang-barang ku dan kemudian turun secara antri mata langsung takjub akan
kegiatan yang ada di bandara ini dari keamaanan pelayanan dan bangku-bangku
yang tersusun rapi keluar dari bandara terdapat bis jemputan yang bertulisan
touris indonesia nasional orcestra
kini aku masih tak percaya bahwa seorang anak yang
tak bermodalkan apapun bisa berdiri di antara sekumpulan bule, gedung pencakar
langit,Dan juga satu pengalaman yang baru yang akan menjadi seubah kisah dan
akan menjadi sebuah rekaman tersendiri.
0 komentar:
Posting Komentar